Virus Corona Menyebar Lewat Udara, Ini Protokol Kesehatan Baru Gugus Tugas


Hi reader,

Cara penularan virus corona jadi perhatian publik sejak awal pekan ini. Penyebabnya, sejak akhir pekan kemarin ada 239 peneliti dari 32 negara menuntut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyetujui virus penyebab COVID-19 yang menyebar melalui udara.


Menanggapi masalah soal virus korona bertransmisi dari satu orang ke orang lain, juru bicara pemerintah untuk Gugus Tugas COVID-19, Achmad Yurianto, memberikan pesan protokol kesehatan baru untuk masyarakat.


Yuri, virus penularan memang berasal dari tetesan liur atau tetesan orang yang telah didukung. Namun, tetesan ini ada yang ukurannya kecil yang disebut tetesan mikro.



Nah, dari tetesan super kecil inilah virus corona memiliki waktu yang cukup lama untuk bisa hilang dari lingkungan, sebagian besar di wilayah yang tertutup dengan fasilitas yang tidak terlalu baik.


"Maka mikro tetesan ini akan melayang-layang (di udara) dalam waktu yang relatif lama," kata Yuri.

Untuk mencegah penularan virus, masyarakat tentu harus menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, kata Yuri. Tak hanya itu, Yuri berpesan bahwa masyarakat juga perlu memperhatikan sirkulasi udara di mana dia berada.

Untuk karyawan yang bekerja di ruangan kantor, misalnya, mereka perlu memeriksa bahwa ada yang mencukupi agar udara di ruangan terganti setiap hari.

"Kemudian, sebisa mungkin untuk mendapatkan akses udara segar dari luar bisa dilakukan, lakukan itu," kata Yuri.

Tak hanya di ruang kerja, masyarakat juga perlu memperhatikan sirkulasi udara di kendaraan mereka.

Menurut Yuri, masyarakat yang memiliki mobil perlu menyempatkan diri setiap pagi untuk membuka jendela kendaraan. Tujuannya, agar udara yang ada di dalam kendaraan dalam ruangan kita mendapat kesempatan untuk menggantikan dengan udara yang baru yang diperoleh dari luar.

"Agar tidak kita berada dalam satu lingkungan udara yang tidak pernah tergantikan, tersangkut di dalam satu ruang terbatas, dengan AC yang tersirkulasi di dalamnya," kata Yuri.

"Patuhi protokol kesehatan. Ini cara satu-satunya jika kita ingin terbebas dari suka penularan COVID-19. Kita harus melakukan ini bersama-sama, konsisten, disiplin. Kita pasti bisa," pungkasnya.

Revisi protokol kesehatan itu sendiri memang penting jika penularan virus corona memang terjadi melalui udara.
Sejauh ini, WHO belum merevisi pedoman mereka soal bagaimana virus corona menyebar. Mereka masih membicarakan itu penularan utama virus yang terjadi melalui tetesan seseorang yang komplet atau bersin.

Dalam perundingan mereka, WHO memang menyebutkan bahwa penularan virus korona memang mungkin terjadi melalui aerosol di udara jika tetesan yang ada lebih kecil dari 5 mikron. Namun, hal itu hanya terjadi kompilasi mungkin prosedur medis, misalnya, saat intubasi endotrakel yang memasukkan alat bantu pernapasan berupa tabung ke dalam tenggorokan pasien lewat mulut atau menembak.

Kendati belum mengubah perundingan mereka, WHO telah menyetujui itu penularan virus korona sangat mungkin terjadi lewat udara . Hal ini disampaikan oleh pimpinan teknis WHO pada pengendalian infeksi, Benedetta Allegranzi, pada Rabu (8/7).

"Kami akui sebagai bukti yang muncul di bidang ini, seperti bidang-bidang lain tentang pandemi COVID-19," kata Alleganzi. 

"Kami harus percaya dan terbuka terhadap bukti ini dan harus membuktikan implikasinya terkait penularan dan tindakan pencegahan yang diambil mesti diambil."

FOLLOW AND SHARE





https://www.instagram.com/allinhere18/
INSTAGRAM




TWITTER

Terima kasih telah membaca sampai habis dan jika ada salah kata saya minta maaf karena salah dalam mengetik.

-Terima kasih-

Comments

Popular posts from this blog

TIDAK BISA MAIN GAME HAGO DI IOS, coba cara ini!!!

Cara mengganti sound handphone ketika di charger // Versi allinhere8

Cara Main Valorant Yang Wajib Diketahui Pemula